Pengenalan Terminal LNG
Sabtu, 02 Juli 2022
Tulis Komentar
Terminal LNG merupakan Fasilitas yang digunakan untuk mengembangkan dan mengekspor gas alam cair (LNG).
Terminal LNG terdiri dari peralatan untuk membongkar atau memuat kargo LNG baik dari terminal atau pun dari kapal, untuk mentransfer LNG ke pelanggan, pencairan, re-gasifikasi, pemrosesan, penyimpanan, pemompaan, kompresi, dan pengukuran LNG. Gas alam dalam bentuk cairan merupakan cara yang paling efisien untuk mengirim LNG ke pelanggan dan biasa nya melalui jalur laut.
Terminal gas alam cair dapat di klasifikasikan menjadi dua yaitu :
1. Terminal ekspor LNG (Loading)
2. Terminal Regasifikasi Untuk impor LNG (Unloading). Terminal LNG tersebut dapat menggabungkan dua mode. Terminal Arun merupakan salah satu yang telah menggabungkan dua mode tersebut.
Adapun terminal yang berada di lautan dalam bentuk kapal terapung biasa disebut dengan FSRU (Floating Storage Regasification Unit).
Proses dan peralatan yang ada
Terminal LNG
Proses bongkar dan muat di terminal LNG membutuhkan dermaga dan loading arm sebagai peralatan paling mendasar pada proses di terminal LNG. Ini juga mencakup perpipaan yang digunakan untuk mengangkut LNG dari loading arm ke penyimpanan dan kemudian menuju proses yang akan digunakan.
LNG di simpan dalam tangki kriogenik pada suhu -160°C agar tetap dalam keadaan cair. Untuk menyimpannya di gunakan material yang khusus ,jika tidak maka akan mudah hancur material tersebut. Bahan yang sesuai termasuk paduan aluminium dengan 3 sampai 5 persen magnesium dan baja nikel tinggi yang mengandung 9 persen nikel.
Pada loading arm dan pipa LNG digunakan isolasi dingin agar LNG tidak mudah teruapkan dan tetap dalam keadaan cair.
Dalam proses nya LNG yang telah berpindah akan di back pressure nya oleh BOG agar tidak terjadi vacum pressure.
Gas yang terbentuk dari LNG akan di kompressi dan kemudian akan di salurkan baik ke turbin sebagai bahan bakar atau ke pelanggan.
Dermaga LNG.
Dermaga LNG merupakan dermaga yang digunakan untuk proses bongkar atau pemuatan LNG yang biasa berada di sekitar pantai. Dermaga ini dapat menampung LNG berbagai ukuran tergantung dari kemampuan tersebut. Beberapa dermaga Kapal LNG mampu menyandarkan kapal LNG dengan beberapa ukuran baik besar ataupun kecil, saat ini hanya beberapa dermaga saja yang mampu menyandarkan kapal LNG dengan ukuran besar contoh saja kapal milik Qatargas yaitu Q max dan Q Flaq yang memiliki daya angkut sebesar 266.000 m3.
Di dermaga LNG biasanya terdapat dua jalur untuk proses pemuatan pemuatan dan penempatan line vapor guna atau merecovery BOG yang terbentuk. Pompa LNG yang digunakan biasa jenis pompa kriogenik yang mampu mentransfer LNG baik dari kapal maupun dari terminal. Beberapa dermaga ini sangat panjang, hingga 4.000 kaki (1.200 m), untuk mencapai kedalaman udara yang dibutuhkan untuk menampung lintas kapal tanker LNG.
Tangki penyimpanan LNG.
LNG yang kluar dari kapal di transfer melalui pompa dan melewati loading arm sebagai jembatan untuk memindahkan cairan tersebut lalu melalui pipa dan masuk ke tangki penyimpanan. Tangki biasanya berkonstruksi dinding ganda dengan tangki bagian dalam terbuat dari paduan suhu rendah. Ini dikelilingi oleh isolasi untuk mengurangi pengaruh panas dan tangki dari baja konvensional atau beton bertulang kuat.
Tangki LNG yang berada di bawah tanah dengan suhu LNG yang rendah memberikan ketahanan yang efektif, tangki di segel dengan atap paduan aluminium di permukaan tanah. Saluran pipa LNG yang berada baik di bawah ataupun di atas tanah di salurkan melalui atas kapal. Tangki dapat menampung jika terjadi kebocoran suatu saat pada tipe FCT, dinding biasanya berupa baja atau beton yang mengelilingi tangki hingga setengah tinggi tangki tersebut.
Proses perpindahan LNG ke dalam tangki menyebabkan terbentuk nya uap gas BOG ini disalurkan ke kompresor, gas dapat dikembalikan ke kapal bongkar untuk mengisi volume yang hilang agar tidak terjadi kevakuman atau mungkin dikompresi dan di kirim ke pelanggan atau mungkin disalurkan ke pabrik untuk di reliquefaction kembali dan dipindahkan sebagai cairan ke tangki penyimpanan LNG.
Regasifikasi
Regasifikasi adalah proses perubahan fasa LNG dari cairan menjadi gas kembali. Untuk mengubahnya menjadi energi yang dibutuhkan gas, panas yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak untuk memenuhi kebutuhan memasak LNG dan memanaskannya dari -162°C hingga sekitar 0 hingga 39°C untuk dimasukkan ke dalam pipa. Gas di kirim ke sistem transmisi pipa gas sebelum di krim ke pelanggan, tekanan operasi biasa pada 70-100 bar .
LNG pertama dipompa sebagai cairan untuk tekanan ini, alat penukar panas yang digunakan untuk regasifikasi LNG. Untuk mengubahnya biasa gunakan air laut atau propane sebagai media penukar panas nya, suhu air laut sekitar 30°C. penentuan media punakar panas ini di tentukan oleh kebutuhan dan banyak nya sumber yang tersedia.
Untuk memenuhi spesifikasi kualitas gas, gas yang keluar mungkin perlu Propana dapat ditambahkan untuk penambahan gas dan nitrogen untuk pemberat atau mengencerkannya. Sebelum dikirim ke pipa transmisi bertekanan tinggi, gas alam hasil regasifikasi ukuran dlu variabelnya dan lakukan proses Deodorisasi
Pencairan
Pada saat diminta rendah, gas dapat di ubah kembali menjadi Liquid dan di simpan. Ada beberapa sistem yang digunakan untuk mencairkan gas alam dan mengubahnya menjadi LNG.
Belum ada Komentar untuk "Pengenalan Terminal LNG "
Posting Komentar