REGASIFICATION AND LNG HUB TERMINAL

Cikal Bakal berdirinya Pertamina

Cikal Bakal berdirinya Pertamina dari produksi minyak daerah Sumbagut (Sumatera Bagian Utara)

    Pertamina merupakan BUMN di sektor minyak dan gas milik Indonesia, Pertamina mulai berdiri pada 10 Desember 1957. Di sini penulis akan bercerita sedikit tentang kampung kelahiran penulis. Penemuan ladang minyak pertama di Indonesia di Konsesi Perkebunan Telaga Said dari Sultan Langkat, yang disebut dengan Telaga Tunggal di daerah Pangkalan Brandan, yang ditemukan oleh AJ. Zijlker pada tahun 1928. Penemuan ladang minyak di Aceh timur dilakukan oleh BPM perusahaan yang berasal dari Belanda, pengeboran di lakukan di daerah Rantau dengan nama sumur R-1 pada tahun 1928 dengan kedalaman 340 M. 

Pada masa jayanya Pertamina Field Rantau ini pernah memproduksi 350.000 BOPD minyak mentah. Dengan adanya peningkatan produksi tersebut, maka pada tahun 1972 lapangan Rantau dapat melaksanakan pembangunan dan perluasan Perumahan Karyawan di komplek Rantau, Tanjung Seumentok, Serang Jaya dan Pangkalan Susu, serta Pembangunan Fasilitas penunjang lainnya. 

Seiring dengan meningkat nya produksi maka produksi gas juga meningkat, jika sebelum produksi gas buang ke flare maka sekrang dimanfaatkan untuk menjadi LPG. 
Seiring berjalannya waktu produksi minyak mentah Pertamina mengalami penurunan, untuk itu digunakan tekanan tinggi di daerah Tanjung sementok dengan tujuan memasukkan gas ke sumur Sumur produksi. Penurunan produksi gas juga terjadi sehingga pada tahun 1998 pabrik LPG tutup, produksi gas hanya digunakan untuk utilitas dan gas injeksi ke sumur. 


Gambar 1. Pintu Masuk Gerbang PT. Pertamina Lapangan Rantau 

Ketika masuk pintu masuk kompek ini sudah di suguhi pemandangan miniatur pompa angguk dan BOP (Blow Out Preventer). Penulis teringat sekali saat praktek kerja lapangan di sana pada tahun 2014, menurut penjelasan kepala Produksi tersebut saat itu, produksi minyak field rantau berkisar 3000 BOPD dan gas sekitar 3 MMSCFD, jika tidak melakukan pengeboran dan pengembangan maka produksi field Rantau akan turun terus.

  
 Gambar 2.  Pekerja Pertamina EP Field Rantau di Lokasi WTP EOR Rantau 

Diatas merupakan Storage water tank dan Daerator, kedua alat ini merupakan bagian dari perawatan air terproduksi, air di olah mempunyai baku mutu tertentu guna menghilanhkan ion ion dan zat yang dapat membuat korosif di perpipaan dan sumur, metode ini di namakan water flood. Tujuannya adalah menginjeksikan air ke dalam sumur produksi agar kandungan minyak naik ke atas permukaan, prinsipnya adalah perbedaan densitas air dan minyak , air yang lebih berat dan berada di bawah minyak akan mendorong minyak ke permukaan. Dengan metode ini diharapkan Produksi minyak akan meningkat.
Dahulu di jaman jayanya, Pertamina field Rantau merupakan destinasi belajar bagi para engineer pengeboran dan produksi, banyak engineer perminyakan Pertamina berasal dari sini.

  
  Gambar 3. Tajak Sumur di Pertamina Field Rantau

Penulis masih ingat saat masih kecil, saat berjalan jalan di sekitar area perumahan, terlihat banyak mobil besar hilir mudik membawa peralatan Rig pemboran, area sekitar komplek tampak area pemboran minyak, hal itu sangat indah jika dilihat saat malam hari. Di field Rantau sendiri minyak paling banyak terdapat di area Rantau dan Seruway.

Itulah cikal bakal berdirinya Pertamina dari lapangan Rantau, khsusnya daerah Sumbagut. Produksi field rantau dikirim ke kilang Dumai milik Pertamina, terlebih dahulu ketika produksi sangat besar minyak mentah diolah di kilang Pangkalan Berandan, seiring dengan menurunnya produksi kilang P. Berandan pun tutup dan hanya menjadi besi tua. Penulis berharap lepangan Rantau tidak seperti itu, semoga terus ada upaya survei seismik dan pemboran sumur baru agar produksi tetap terjaga.

       Gambar 4. Goweser Pertamina EP Lapangan Rantau 

Diatas merupakan area perumahan komperta Rantau, lingkungan nya sangat asri dan hijau , di penuhi pohon pohon besar. Di komplek ini memiliki sarana pendidikan, olahraga sangat lengkap dan rekreasi taman bagi pekerja dan masyarakat sekitar. Semoga dapat terus dimaksimalkan aset yang ada seperti di PT. Arun Lhokseumawe yang sekrang jadi PT. Perta Arun Gas. Penulis jadi rindu pulang kampung halaman gara nulis ini, jadi curcol deh




Belum ada Komentar untuk "Cikal Bakal berdirinya Pertamina"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel