Small LNGC dan Aplikasi nya di dunia LNG

Small LNGC adalah kapal yang berfungsi membawa LNG dalam ukuran kecil, biasa volume LNG yang diangkut berkisar antara 40.000 m3. Berbeda dengan hal nya untuk kapal LNG normal yang memiliki volume angkut LNG sebesar 120.000 m3-270.000 m3. LNGC kecil yang digunakan untuk mengangkut LNG di daerahnya sulit untuk diambil oleh jalur pipa dan kapal LNG besar. Saat ini kapal LNG terbesar yang masih dimiliki oleh Qatar gas, Kapal ini memiliki muatan 266.000 m3. Tidak semua palabuhan bisa di sandari oleh kapal LNG karna semua kedalaman kolam pelabuhan tersebut, semakin besar kapal maka semakin dalam kolam yang di butuhkan.

Kapal LNG normal berlayar 1 Minggu kurang lebih , sementara LNGC Kecil lebih cepat yaitu sekitar 3-4 hari. Pada 2016, di seluruh dunia hanya ada 57 unit Tanker LNG Kecil, Dari total jumlah di atas, sebanyak 31 unit sedang beroperasi, sisa 26 unit masih dalam tahap pembangunan. Di Indonesia sendiri ada kapal Small LNGC milik PT. Humpus dengan volume 22.500 m3. Panjang Surya Satsuma 151 m, Lebar 28 m dan draft 7,02 m.

Gambar 1. Small LNGC

Kapal Small LNG Carrier umumnya punya draft dangkal, berkisar 4 hingga 7 meter, sehingga tidak dibutuhkan kolam yang dalam. Investasi pembangunan dermaga atau terminal LNG menjadi jauh lebih murah dan lebih cepat dibangun. Kapal Sinju Maru (2500 cbm) dengan draft 4.2 m bahkan dapat berlayar melalui sungai.

A. Pengiriman LNG Kecil di Indonesia

Kawasan Asia Tenggara merupakan pasar yang paling potensial. SLNG (Singapore LNG) sudah lama mengincar pasar small LNG di negara-negara di pesisir Laut Tiongkok Selatan hingga Indonesia bagian barat. Terbukti pada Agustus 2017, sebuah perusahaan Singapura menawarkan pasokan LNG untuk pembangkit listrik di tujuh lokasi di bagian barat Indonesia, dari Nias, Lhoksemawe, Riau dan lainnya.

Di Indonesia bagian tengah dan timur, mulai dari Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga Papua juga cocok dengan skenario LNG kecil ini. Tahun 2015 misalnya, PLN mengumumkan kebutuhan gas sebanyak 230 MMSCFD untuk 31 unit PLTMG yang tersebar di puluhan lokasi mulai dari Kalimantan, Sulawesi hingga Nusa Tenggara. Dapat dipastikan, skenario Small LNG yang paling cocok untuk mendistribusikan gas ke lokasi yang terpencil dan dengan volume kebutuhan yang berbeda-beda tersebut.

Gambar 2. Coral Methane LNGC

Mulai bulan April 2016, Kapal Surya Satsuma mengangkut LNG dari Kilang LNG Bontang (Kaltim) ke fasilitas LNG milik Indonesia Power yang bekerjasama dengan PT Pelindo III, di Benoa (Bali). Fasilitas LNG tersebut terdiri dari Floating Storage Unit (FSU) berkapasitas 26.000 cbm. LNG diregasifikasi pada Floating Regasification Unit (FRU) untuk pembangkit PLTG Pesanggaran Bali.

Dengan ada nya beberapa pembangunan dan modifikasi Pembangkit milik PLN dengan menggunakan gas , hal ini menyebabkan LNGC kecil akan semakin berkembang guna mengirim LNG ke daerah terpencil yang tidak bisa di jangkau oleh kapal besar dan jalur pipa.