Prosedur Gassing up and Cooling down (GUCD)

Prosedur Gassing up pemuatan kargo LNG ke kapal.

Sebelum memulai operasi pengisian gas, penting untuk memastikan bahwa semua peralatan pendeteksi gas beroperasi dengan benar dan telah dikalibrasi sesuai persyaratan pabrikan. Selama pengisian gas, gas inert di tangki kargo diganti dengan uap LNG hangat. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan karbon dioksida dan untuk menyelesaikan pengeringan tangki.

Menaikkan siklus operasional

Setelah lay-up atau dry dock, tangki kargo diisi dengan gas inert atau nitrogen. Jika pembersihan telah dilakukan dengan gas inert, tangki kargo harus di GUDC ketika kapal tiba di terminal pemuatan. Ini karena, gas inert mengandung sekitar 14% karbon dioksida, yang akan membeku pada suhu sekitar -60ºC dan menghasilkan bubuk putih yang dapat menyumbat katup, filter, dan nozel.

Selama pengisian gas, gas inert di tangki kargo diganti dengan uap LNG hangat. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan karbon dioksida dan untuk menyelesaikan pengeringan tangki. Uap LNG lebih ringan daripada gas inert, yang memungkinkan gas inert di tangki kargo habis di jalur pengisian tangki ke header cairan. Gas inert kemudian dibuang ke atmosfer melalui tiang ventilasi.

(1) Pasokan LNG untuk gassing up

Cairan LNG disuplai dari terminal ke manifold cairan di mana ia melewati header stripping/penyemprotan melalui katup cairan ESDS yang sesuai. Ini kemudian diumpankan ke alat penguap utama dan uap LNG yang dihasilkan dilewatkan pada suhu yang lebih hangat dari suhu titik embun yang ada di dalam tangki kargo melalui header uap dan ke setiap tangki melalui pengisap uap yang dipasang di bagian atas tangki. Metode pengisian gas ini disebut "Metode Aliran Piston". Dalam hal ini uap LNG dengan berat jenis yang lebih ringan disuntikkan dari atas dan IG yang lebih berat dipindahkan dari bawah.

(2) Persyaratan untuk membersihkan dengan Nitrogen.

Pada awal operasi, sistem perpipaan dan alat penguap utama mengandung gas inert. Akibatnya untuk menghindari pembentukan air yang terkondensasi atau CO2 padat, jalur suplai ke alat penguap dari manifold harus terlebih dahulu dibersihkan dengan Nitrogen baik dari kapal atau di suplai dari darat.

(3) Kriteria penyelesaian

Ketika 5% metana (angka% akan ditentukan oleh otoritas pelabuhan tertentu) terdeteksi pada riser tiang ventilasi, gas buang diarahkan ke darat.

Operasi dianggap selesai jika kandungan metana, yang diukur di bagian atas pipa pengisian kargo, melebihi 98% volume.

Karena peraturan setempat tentang venting gas metana ke atmosfer, beberapa otoritas pelabuhan mungkin mengharuskan seluruh operasi dilakukan dengan gas buang dikembalikan ke fasilitas pelabuhan (terminal LNG).

Hal ini di sebabkan karna methane merupakan gas rumah kaca yang apabila di venting dapat merusak lingkungan khsus nya lapisan ozon . Maka sebisa mungkin di hindari untuk di venting ke atmosfer.

Ketika sekitar 5% Metana (angka sebenarnya akan ditentukan oleh terminal atau otoritas pelabuhan) terdeteksi di tiang ventilasi, gas buang diarahkan ke darat melalui kompresor HD atau ke boiler melalui jalur pembakaran gas. Dimungkinkan untuk melakukan bagian operasi ini tanpa menggunakan kompresor yang tunduk pada persyaratan tekanan balik. Jika memungkinkan, sebaiknya tidak menggunakan kompresor untuk menghindari turbulensi di dalam tangki. Beberapa terminal mungkin memerlukan operasi untuk diselesaikan dengan semua gas buang dikembalikan ke darat.

Operasi dalam keadaan tertentu dapat dianggap selesai ketika kandungan Metana, yang diukur di bagian atas pipa pengisian kargo, melebihi 80% volume; namun, lebih biasanya angka yang mendekati 100% Metana lebih disukai. Nilai target untuk N2 dan Co2 sama atau kurang dari 1%, persyaratan terminal harus didiskusikan saat memutuskan angka pastinya. Urutan yang tepat dari operasi dan pembakaran harus didiskusikan dan disepakati dengan terminal sebelum memulai operasi. Semua prosedur yang disepakati harus sepenuhnya didokumentasikan dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Ini adalah saat kapal LNG Magellan spirit tiba di terminal Arun untuk melakukan Cooling down tangki , cooling down ini di lakukan pada saat kapal telah melakukan dry dock. Di harapkan setelah di lakukan cooling down kapal telah siap untuk melakukan pemuatan kargo LNG.