REGASIFICATION AND LNG HUB TERMINAL

Energy dingin hasil Regasifikasi untuk pembangkit

Pemanfaatan energy dingin hasil Regasifikasi untuk pembangkit 

    Pernah dengar sobat teknik, kalau energi dingin bisa di manfaatkan untuk proses pembangkit tenaga listrik. Pasti kamu lebih familiar dengan pembangkit yang menggunakan steam, diesel, air dan lain-lainnya. Di negara maju seperti Jepang dan Korea mereka sudah memanfaatkan energy dingin dari proses Regasifikasi sebagai energy listrik. Energi dingin pada proses Regasifikasi tersebut di tangkap kemudian di ubah menjadi Energi lain, pertama kali digunakan, kemudian diubah menjadi fase gas pada saat exspansi volume. Menurut para ahli 1 ton LNG mampu menghasilkan listrik sekitar 250 kWh.

Belum banyak negara yang memanfaatkan energy dingin tersebut , dari beberapa negara importir LNG seperti India,Singapura, Thailand, Francis baru Jepang dan China yang memanfaatkan energy dingin tersebut. Pemanfaatan energi dingin LNG untuk pembangkit listrik di Cina diperkirakan dapat menghemat konsumsi batubara sekitar 2,356 juta ton, sekaligus mengurangi emisi CO2 hingga 6173 juta ton. Jepang merupakan negara yang paling maju dan terdepan dalam pemanfaatan energi dingin ini, bukan saja mereka manfaatkan sebagai pembangkit, tapi juga dapat memanfaatkannya sebagai cold storage, nitrogen cair dan pengolahan limbah.


       Gambar 1. Produsen LNG Wilayah di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil LNG terbesar di dunia, saat ini wilayah penghasil LNG di Indonesia adalah LNG badak di Kalimantan , Tanggung di Papua, dan Donggi Senoro di Sulawesi . Produksi LNG tersebut di ekspor untuk kebutuhan di negara Jepang, Korea dan India.

Sementara untuk terminal Regasifikasi Indonesia memiliki 3 terminal Regasifikasi, salah satu terminal Regasifikasi darat di terminal Arun, FSRU terapung di Lampung dan Jawa barat milik PGN dan Nusantara Regas. Terminal ketiga berfungsi untuk gas untuk pembangkit PLN.


 Gambar 2.  FSRU Jawa Barat saat Proses Unloading LNG ( Ship to Ship )

Fasilitas Regasifikasi Terapung (FSRU) dengan kapasitas 50 MMSCFD yang dikelola Pelindo Energi Logistik (PEL) di Tanjung Benoa Bali, dapat mendinginkan 5.000 metrik ton udara per hari hingga suhu minus 2 derajat Celcius. Cukup untuk mendinginkan seluruh terminal dan bangunan di Bandara IG Ngurah Rai Denpasar.

FSRU Jawa barat milik Nusantara Regas Mampu meregasifikasi sebesar 400 MMSCFD. Proses regasifikasi di FSRU Jawa Barat mungkin menghasilkan energi dingin yang dapat dikonversi menjadi energi listrik sebesar hingga 85 MWh. Energi dinginnya juga dapat dimanfaatkan untuk cold storage perikanan di Muara Baru, atau mendinginkan berbagai bangunan di pesisir utara Jakarta.

Energi dingin dari terminal LNG Arun di Lhokseumawe (Aceh) yang berkapasitas 3 MTPA, dapat dikonversi menjadi listrik sebesar 85 MWh. Ini menjadi tambahan daya bagi sistem kelistrikan Aceh dan Sumatera Utara. Dengan memanfaatkan energi dingin LNG, Indonesia dapat memperoleh daya listrik tambahan, sehingga dapat mengurangi pemakaian batubara dan bahan bakar fosil lainnya, sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca. 

Belum ada Komentar untuk "Energy dingin hasil Regasifikasi untuk pembangkit "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel